MILAN, Tetap ingat saat aktor Russel Crowe memainkan peran seseorang petarung hebat zaman Romawi – Maximus Decimus Meridius dalam film “The Gladiator”? Well, AC Milan mempunyai sosok sama dalam diri Adil Rami.
Tetapi yang pasti Rami takkan tampak dalam sekuel film Hollywood produksi th. 2000 silam itu, tetapi cuma mau menyamakan spirit-nya dengan gladiator yang gugur dengan cara heroik itu.
Pembandingan ini tidak terlepas dari ungkapan kebahagiaan Rami yang pernah kuatir dengan saat depannya. Terutama saat pernah berlangsung deadlock pada Valencia serta Milan masalah transfer resminya – selesai saat pinjamannya di San Siro rampung akhir musim lalu.
Dengan sedikit berkorban (memotong upahnya sebesar 0, 5 juta euro), Rami meluapkan kebahagiannya saat pada akhirnya Milan dapat menebus banderol 4, 75 juta euro yang disuruh Los Che untuk mempermanenkan statusnya di Milan.
“ (Sistem transfer) itu adalah peristiwa yang berat buat saya. Saya benar-benar bahagia dapat ada di club hebat seperti Milan. Saya mau menunjukkan begitu besarnya hasrat saya bertahan disini. Saya lihat fans mensupport saya serta berikan saya kemampuan untuk lakukan semuanya yang barangkali, ” tutur Rami.
“Saya suka bicara pada fans serta tunjukkan pada mereka bahwasanya saya juga seseorang supporter Rossonero. Saya terasa seperti seseorang gladiator seperti Maximus! Saya melalui masa-masa susah serta selanjutnya saya menang (bahagia), ” lanjutnya, seperti diwartakan Football-Italia, Senin (14/7/2014).
Sepanjang masa peminjamannya musim lalu sampai saat ini, Rami telah dibesut tiga allenatore sekalian – terhitung arsitek anyar Filippo Inzaghi mulai musim depan.
Selesai melalui periode berat musim lalu, Rami yakin bahwasanya Il Diavolo akan comeback serta mengklaim lagi harga diri dan supremasi mereka untuk satu diantara tim elite Italia.
“Kita tidak bisa lupa masalah apa yang telah diraih Milan, kami juga tetap dapat menulis histori lagi. Itu tujuan yang saya serta club kehendaki. Saya terasa mujur serta saya katakan pada diri sendiri tiap-tiap hari bahwasanya inilah kemampuan saya, ” lebih pemain internasional Prancis berdarah Maroko itu.
“Itu argumennya kenapa saya dapat meyakini merebut Scudetto (musim depan), lantaran dahulu saya sempat jadi mekanik serta tahu bahwasanya semuanya barangkali, namun pertama-tama kami mesti konsentrasi untuk lolos Liga Champions (musim selanjutnya), ” tutup Rami.