Bandar Bola SBOBET – Setelah mengejutkan banyak pihak berkat keberhasilan mencapai babak final AFF Suzuki Cup tahun 2016 dengan menundukkan tim kuat Vietnam di babak semi-final beberapa waktu yang lalu, Indonesia bergegas melakukan persiapan dalam rangka merealisasikan harapan segenap pecinta sepakbola tanah air untuk melihat tim kesayangan kita bersama berhasil menjadi jawara di Asia Tenggara.
Tim Nasional Indonesia tidak gentar hadapi Thailand di final AFF Suzuki Cup 2016
Bersamaan dengan berhasilnya Leicester City merebut gelar juara Premier League untuk pertama-kalinya setelah lebih dari satu abad berharap, bukan tidak mungkin Tim Garuda yang tidak diunggulkan dengan odds mungkin mencapai 5000:1 bagi Indonesia untuk berhasil merebut gelar juara di kompetisi yang tahun ini hasil pertandingannya akan diperhitungkan oleh FIFA sehingga menjadi faktor menentukan dalam penentuan peringkat FIFA.
Kalau sebelumnya pemain tim nasional Indonesia mendapatkan jatah istirahat selama dua hari sebelum mulai berlatih untuk menghadapi Vietnam di semi-final leg. pertama kali ini segenap anggota skuad Tim Garuda langsung masuk ke tahapan recovery hari Jumat tanggal 9 Desember kemarin setelah tiba di Bandara Soekarno Hatta sore hari sebelumnya dan dilanjutkan dengan evaluasi strategi dan kondisi pemain di hari Sabtu.
Sebagai tim yang dianggap terkuat di atas kertas saat ini, Tim Gajah Putih yang diasuh oleh Kiatisuk Senamuang pastinya bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan, pada kompetisi AFF Suzuki Cup tahun ini mereka berhasil mencapat final setelah menang di lima pertandingan yaitu tiga di babak penyisihan grup dan dua di semi-final.
Myanmar bertekuk-lutut mengakui superioritas Thailand di 2 pertandingan semi-final, 0-2 di kandang dan 0-4 pada pertandingan tandang. Dominasi Thailand di tanah Asia Tenggara telah berlangsung selama hampir dua dekade.
Keunggulan teknis Thailand didukung oleh iklim kompetisi antar klun domestik Thailand yang sudah memiliki sistem baku untuk memastikan terjadinya pembinaan pemain dari usia dini sampai dengan menjadi pemain profesional, hal ini bersamaan dengan berantakannya organisasi baik pembinaan maupun kompetisi profesional di PSSI Indonesia dan puncaknya adalah skorsing yang dilakukan oleh FIFA terhadap Indonesia sehingga Indonesia tidak dapat ikut serta dalam kompetisi internasional selama satu tahun lebih.
Namun di sisi lain, Indonesia yang ikut berkompetisi di AFF Suzuki Cup tahun ini sebagai tim underdog tercatat dua kali membuat kejutan dari awal kompetisi berjalan, kejutan pertama adalah ketika berhasil menundukkan Singapura 2-1 di pertandingan terakhir Grup A yang diselenggarakan di Filipina, Singapura di atas kertas juga bukan merupakan tim lemah, bersama tim Gajah Putih Singapura telah sukses empat kali memboyong gelar juara AFF Suzuki Cup. Kemenangan tersebut membawa Indonesia ke babak final kejuaraan tahun ini dan harus bersiap menghadapi Vietnam di pertandingan semi-final dua leg.
Vietnam di sisi lain merupakan kesebelasan yang dibandingkan Indonesia, Singapura dan Thailand terhitung memiliki umur yang masih muda, terjerat dalam konflik bersenjata yang berlarut, tim nasional Vietnam pertama kali masuk ke kancah sepakbola internasional pada pertandingan melawan Filipina tahun 1991, pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 2-2. Dalam waktu yang relatif singkat Vietnam menjadi salah satu tim yang cukup kuat dan ditakuti di Asia Tenggara, saat ini bersama dengan Thailand mereka berada di peringkat 129 FIFA bahkan pernah berada di peringkat 84 pada tahun 1998.
Vietnam mencatatkan poin sempurna di babak penyisihan Grup B AFF Suzuki Cup 2016 dengan membukukan kemenangan atas Myanmar, Malaysia dan Kamboja, hasil sempurna tersebut bertolak-belakang dengan hasil yang dicatatkan Indonesia di babak penyisihan grup, Tim Garuda menderita kekalahan 2-4 atas Thailand, imbang 2-2 dengan Filipina dan baru berhasil menang di pertandingan melawan Singapura.
Banyak pihak menduga bahwa Indonesia akan kandas oleh ketajaman penyerang Vietnam di babak semi-final, dan sekali lagi Indonesia membuat kejutan yang tidak tanggung-tanggung yaitu menang 2-1 di Bogor dan imbang 2-2 di Hanoi.
Setelah berada dalam permasalahan yang merupakan komplikasi atas berbagai faktor, Indonesia yang memiliki lebih dari 200 juta penduduk tentunya di atas kertas memiliki peluang hampir lima kali lebih besar untuk dapat mencetak satu tim nasional yang memiliki skill terbaik dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia Tenggara, saat ini Indonesia merupakan Macan Asia Tenggara yang masih tertidur.
Evaluasi dan perencanaan yang sistematis apabila berhasil dilakukan akan dapat membangunkan kekuatan yang belum terlihat tersebut. Hasil dari kejuaraan dapat menjadi titik awal dimulainya perbaikan yang tentunya membutuhkan waktu tidak sebentar.