Pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew, mengaku tidak mampu konsentrasi mendekati uji cobalah melawan Belanda di HDI Ajang, Selasa (17/11/2015). Pasalnya, dirinya tetap memikirkan laga kontra Prancis di Stade de France, Jumat (13/11/2015).
Kala kompetisi antara Prancis & Jerman berjalan, salah satu bom meledak di luar stadion. Kejadian ini menciptakan seluruhnya anggota tim Jerman terhambat di stadion sampai Sabtu (14/11/2015) pagi.
Gara-gara insiden di Paris, Loew merasa rencananya terganggu. Padahal, partai kontra Prancis & Belanda bertujuan buat menyiapkan diri mendekati Piala Eropa 2016.
“Anda tidak mampu menjalani hri seperti biasa. Kami mau memeragakan permainan bagus, namun nilai-nilai sepak bola jadi luntur sebab apa yg berlangsung,” kata Loew.
“Saya tak mau menjadikan kontes melawan Belanda juga sebagai acuan buat Piala Eropa,” ujarnya.
Akibat kehilangan konsentrasi pun, Loew tidak mampu memetakan kemampuan Belanda, yg tidak sukses lolos ke putaran final Piala Eropa.
“Sulit buat membicarakan tim lawan dalam situasi seperti ini. Aku lebih konsentrasi terhadap lain elemen. Aku pun tidak bisa menganalisis kompetisi Jumat dgn serius. Karena, ada perasaan takut & tidak aman,” ujar Loew.
Sebenarnya, partai Jerman melawan Belanda mampu dibatalkan menyusul serangan di Paris. Tetapi, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) memutuskan utk masih menggelar laga.