MILAN – Talenta muda Inter Milan, Mateo Kovacic memberikan pandangan gamblangnya akan rekan satu tim, pemain Idola, dan mengapa dirinya memutuskan untuk menjadi seorang pesepakbola profesional.
Kovacic bergabung bersama Il Nerazurri sejak musim 2012/2013, datang dari klub raksasa liga Kroasa, Dinamo Zagreb dengan mahar sebesar 11 juta euro dirinya menjelma sebagai berlian muda di antara setumpuk pemain senior dimiliki Inter.
Selama dua musim berseragam ‘Biru-Hitam’, pria berusia 20 tahun ini telah turun sebanyak 45 kali di Serie A, 26 di antaranya sebagai starter. Kini dirinya tengah berkonsentrasi mengikuti pra musim 2014/2015 bersama rekan-rekannya dan melalui akun official Inter @inter, ia menjelaskan pilihannya berkecimpung di sepakbola profesional, pemain idola, dan rekan satu tim.
“Sepakbola adalah hidup saya. Saya mencintai olahraga ini dan saya merasa senang saat bermain. Saya mulai menendang bola sejak usia lima tahun. Saya hanya ingin menjadi seorang pesepakbola. Bermain di Piala Dunia adalah mimpi saya sejak belia, sayang kemarin (Piala Dunia Brasil 2014) kami tidak bermain baik,” ucap Kovacic, Senin (28/7/2014).
“Posisi kesukaan saya? di seluruh sisi lapangan tengah. Namun saya paling suka berada di belakang dua penyerang. Saya rasa karakter bermain saya mirip dengan Luka Modric dan Andres Iniesta. Saya ingin memenangi Liga Champions, saya tak sabar untuk segera mencetak gol pertama untuk Inter,” tambahnya.
Pemain berposisi trequartista ini juga berkomentar soal rekan-rekan barunya di Inter, khususnya saat menjalani tur pramusim di ajang Guinness International Champions Cup 2014. Juga perihal pemain pujaan masa kecil Kovacic.
“Nemanja Vidic adalah seorang pemain luar biasa dengan segudang pengalaman. Kami memerlukan pemain seperti dirinya. Mauro Icardi adalah teman yang baik dan seorang pemain hebat. Saya harap ia mencetak banyak gol bersama kami,” tambah Kovacic.
“Pemain terbaik sepanjang masa? Ronaldo (Brasil), di Kroasia ada Robert Prosinecki. Dejan Stankovic adalah inspirasi saya di luar dan di dalam lapangan. Siapa idola saya, Zinedine Zidane atau Steven Gerrard? Mereka berdua pemain besar, tetapi Zidane adalah Zidane,” paparnya.